Penyuluhan Pemanfaatan Tablet Tambah Darah Sebagai Deteksi Dini Pencegahan Stunting Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 1 Nalumsari
Keywords:
Tablet Tambah Darah, Remaja Putri, StuntingAbstract
Cakupan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri (12-18 tahun) sebanyak 76,2 persen dan yang yang tidak konsumsi TTD sebanyak 23,8%, yang mendapatkan tablet tambah darah di sekolah sebanyak 80,9% dan yang tidak mendapatkan TTD di sekolah sebanyak 19,1%, konsumsi TTD selama setahun <52 butir sebanyak 98,6% dan yang konsumsi > 52 butir selama setahun sebanyak 1,4%. Pada tahun 2018, terdapat 32% remaja usia 15-24 tahun di Indonesia yang mengalami anemia. Hal ini berarti bahwa terdapat kurang lebih 7.5 juta remaja Indonesia yang berisiko untuk mengalami hambatan dalam tumbuh kembang, kemampuan kognitif dan rentan terhadap penyakit infeksi. Stunting dapat berawal dari kandungan. Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini antara lain masih kurangnya pengetahuan remaja Putri mengenai Tablet Tambah Darah maka dinilai perlu memberikan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja putri sebagai deteksi dini pencegahan stunting. Sasaran adalah remaja putri SMP N 1 NALUMSARI. Hasil yang diperoleh adalah siswi mampu memahami tentang Pemanfaatan tablaet tambah darah sebagai deteksi dini pencegahan stunting. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya di Puskesmas agar lebih memberikan penyuluhan tentang tablet Tambah Darah pada remaja putri sebelum memberikan tablet tambah darah dilakukan secara berkala, sehingga siswi mendapatkan informasi tentang Tabelet Tambah Darah dan mau mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan.